Langkah terobosan dalam menggunakan social media nampaknya sedang direncakan oleh pemerintah Singapura. Negeri singa tersebut berencan untuk menggunakan alat analisa bisnis media social untuk memperoleh pemahaman mengenai bagaimana masyarakatnya menanggapi kebijakan pemerintah.
Dijelaskan oleh Professor Neo Boon Siong dari the Lee Kuan Yew School of Public Policy, Universitas Nasional Singapura bahwa, aplikasi tersebut nantinya akan mendisain pelayanan public lebih memperhatikan kebutuhan masing-masing individu dengan “mendengarkan” pendapat yang diekspresikan melalui media sosial.
Perangkat lunak dari aplikasi tersebut akan disediakan oleh IBM yang akan melakukan pelacakan kata-kata ataupun phrase yang nantinya didefinisikan sebagai repon positif maupun negative terhadap tren yang sedang berlangsung di masyarakat.
Dikatakan olehnya, saat ini pemerintah cenderung menanggapi permasalahan yang terjadi secara rasional dan pragmatis, tanpa memperhatikan tiap-tiap perasaan dari masyarakat. Saat ini permasalah tersebut akan terpecahkan dengan hadirnya aplikasi yang diharapkan akan menciptakan respon balik dari masyarakat terhadap kebijakan maupun rencana kebijkan yang akan dimunculkan.
Nilai investasi pada aplikasi ini diperkirakan sebesar USD 800 juta yang rencana pengadaan ICT ini dilakukan pada Mei 2010. Rencana selanjutnya dari masterplan 2011-2015 e-government Singapura adalah “Kolaborasi Pemerintah” dengan focus kerjasama disain dan kerjasama dalam pelayanan public.
Suryo Saputro (suryo@wartaekonomi.com)
------------------------------
Sumber : wartaegov.com
0 comments:
Posting Komentar