Kecanggihan tekhnologi yang sering diidentikkan dengan proses konvergensi komunikasi dari konvensional menuju digital, tanpa disadari telah merubah pola hidup manusia dalam berbagai sektor kehidupan. Pada era yang disebut “information age” ini, media elektronik menjadi salah satu media andalan dalam melakukan komunikasi. Media yang menawarkan interaksi antarsesama yang jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan masa sebelumnya. Jangankan antardesa, antarpulau dan antarnegara pun tak jadi soal dengan media ini. Hal ini menunjukkan suatu fakta bahwa media elektronik (sbg alat) telah membuka isolasi batasan yang dulu menjadi sekat ketat bagi manusia untuk melihat dunia dari jendela rumahnya. Inilah fenomena globalisasi, sebuah fenomena dimana kita tidak bisa terlepas dari ikatannya. Fenomena yang menuntut kretivitas dan inovasi kita untuk dijadikan senjata dalam persaingan global. Who don’t have a weapon, it will be lose.
Bidang bisnis sebagai bidang yang dikenal memiliki tingkat kreativitas tinggi – mengingat hal itu menjadi tuntutan utama dalam persaingan – telah berhasil memanfaatkan kecanggihan teknologi melalui berbagai aplikasi. E-commerce misalnya. Meskipun penggunaan media elektronik ini belum banyak dimengerti, namun desakan bisnis menyebabkan para pelaku bisnis mau tidak mau harus menggunakan media tersebut. Selain adanya e-commerce sebagai media “jualan online”, ada juga istilah e-Payment, e-Cash, e-Banking, dan lain-lain yang tentunya semua itu ditujukan untuk meningkatkan citra perusahaan melalui kemudahan pelayanan yang diberikannya. Lantas, bagaimana dengan pemerintah yang konon katanya sering disebut sebagai lembaga penyelenggara pelayanan public?
Dalam bidang pemerintah, ada istilah yang dikenal dengan term “e-Government”. E-Government (electronic government) merupakan sebuah penetrasi baru dalam dunia pemerintahan yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut Maio (2001), e-Government as the process of transforming public administration’s internal and external relations through network-based activities, information and communication technologies, in order to: (1) optimize service delivery, (2) increase citizen and business participation, and (3) enhance government capability. Definisi tersebut menerangkan bahwa e-government merupakan sebuah proses mentransformasikan hubungan-hubungan internal dan eksternal administrasi publik melalui kegiatan network-based, teknologi informasi dan komunikasi yang ditujukan untuk optimalisasi layanan antar, meningkatkan partisipasi masyarakat dan swasta, dan meningkatkan kapabilitas pemerintah.
Dari alih bahasa tersebut, cukup jelas kan arti dan manfaat dari e-government itu? Tapi pada dasarnya banyak para ahli dan lembaga yang mendefinisikan istilah e-government. Salah satunya adalah Bank Dunia (World Bank) mendefinisikan e-Government refers to the use by government agencies of information technologies (such as Wide Area Networks, the Internet, and Mobile Computing) that have the ability to transform relations with citizen businesses, and other arms of government. Maksudnya adalah e-government merujuk pada penggunaan teknologi informasi (seperti internet, WAN, Mobile Computing – hp, laptop, PDA, dll) oleh pemerintah, yang memiliki kemampuan untuk mentransformasikan hubungan-hubungan dengan masyarakat, pelaku bisnis (swasta), dan cabang-cabang pemerintahan. Arms of government ditujukan pada eksekutif, legislative, dan yudikatif.
Pemerintah Federal Amerika Serikat mendefinisikan e-government secara singkat, padat dan jelas, yaitu e-government refers to the delivery of government information and services online through the Internet or other digital means. (e-government merujuk pada layanan antar dan online informasi pemerintahan melalui internet atau media digital lainnya yang serupa).
Dari beberapa definisi di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwasanya e-government bukanlah semata pekerjaan yang dilakukan dengan proses komputerisasi saja (input data, managing data, saving data) untuk mempercepat pekerjaan. Lebih jauh dari itu, e-government merupakan sebuah proses transformasi hubungan antarstakeholder e-government (pemerintah, swasta dan masyarakat) guna meningkatkan kualitas pelayanan yang diselenggarakan dengan berorientasi terhadap kepuasan layanan (satisfaction). Dengan e-government, masyarakat bisa menikmati layanan 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu tanpa mengenal batas kapanpun pengguna membutuhkannya.
Secara jelas, dua Negara besar yang terdepan dalam mengimplementasikan konsep e-Government adalah Amerika dan Inggris. Melalui Al Gore dan Tony Blair, secara jelas dan terperinci menggambarkan manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya konsep e-Government bagi suatu Negara, antara lain :
1. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholdernya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industry) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang.
2. Meningkatkan transparansi, control, dan akuntabilitas penyelenggara pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Corporate Governance
3. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan
4. Menciptakan suatau lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada
5. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan public secara merata dan demokratis.
Dengan kata lain, Negara-negara maju memandang bahwa implementasi e-Government yang tepat akan secara signifikan memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat di suatu Negara secara khusus, dan masyarakat dunia secara umum. Oleh karena itu, implementasinya di suatu Negara selain tidak dapat ditunda-tunda harus pula dilaksanakan secara serius, dibawah suatu kepemimpinan dan kerangka pengembangan yang holistic, yang pada akhirnya akan memberikan dan mendatangkan keunggulan kompetitif secara nasional.
---------------------------------------------------------------
Muhamad Sodikin (publishod@gmail.com)
0 comments:
Posting Komentar